Jumat, 18 September 2015

Cerita LPDP Part-1


HaaloOo.. cerita ini ditulis karena terinspirasi dari beberapa teman terdekat yang banyak bertanya tentang bagaimana pengalaman ketika mengikuti seleksi Beasiswa LPDP. Selain itu, tulisan ini juga semacam bentuk balas budi. Kenapa? Karena sebelum mengikuti proses seleksi yang menyita waktu-tenaga-pikiran-perasaan, saya pun rajin berselancar dengan mbah-gugel untuk membaca tips dan pengalaman para Awardee LPDP di blog mereka. Hal itu menjadi bekal “amunisi” yang cukup ampuh dalam menghadapi “perang” menaklukkan beasiswa ini. Bagi teman-teman yang belum banyak tau tentang apa itu beasiswa LPDP? Apa saja keistimewaan yang dimiliki beasiswa LPDP?, kapan saja periode pendaftarannya?, apa saja syarat-syarat lengkapnya? Semuanya bisa dibaca secara saksama di booklet (Buku Panduan Beasiswa LPDP) 2015 yang bisa diunduh dari link berikut: www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id Semua yang saya tulis merupakan hasil dari pengalaman saya pribadi, karena sistem dan dokumen-dokumen syarat LPDP dapat saja berubah/bertambah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan LPDP di setiap periode pendaftarannya.


Cerita LPDP Part-1: Awal Perjalanan Sebelum Mendaftar (Sayang kalau tidak diceritakan)

Target untuk melanjutkan studi S-2 sudah ada dalam pikiran sejak saya tenggelam dalam lautan skripsi. Awalnya sempat ragu-ragu karena tidak ada biaya untuk S-2, selain itu beberapa beasiswa jarang yang menyediakan kesempatan untuk membiayai kuliah magister di bidang ilmu sastra/budaya (kebanyakan untuk bidang sains dan teknik, melas banget ya? kok kayaknya bidang ilmu saya kasta-nya rendah banget di tengah ilmu-ilmu lainnya).
Untungnya karena cukup banyak cangkruk dengan teman-teman yang luar biasa dan juga dari beberapa dosen, saya mendapat informasi tentang beasiswa LPDP yang akan membiayai seluruh biaya kuliah+biaya hidup, dan yang Pualing Puenting mau menerima studi bidang seni,budaya,bahasa. Setelah dapat informasi itu, saya langsung googling dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang LPDP, bergabung dengan FB-twitter-instagram LPDP, dan bahkan akhirnya nemu beberapa alumni yang juga awardee LPDP (tentu saja mereka langsung saya berondong dengan berbagai macam pertanyaan). Saya mendata dokumen-dokumen apa saja yang harus mulai dipersiapkan untuk bisa mendaftar, seperti:

1.      Ijazah;
2.      Transkrip Nilai;
3.      Rencana Studi;
4.      Surat Pernyataan sesuai format LPDP;
5.      Surat Rekomendasi dari Tokoh Masyarakat sesuai format LPDP;
6.      Surat Izin Belajar dari Atasan sesuai format LPDP (bagi yang sudah bekerja);
7.      Letter of Acceptance (LoA)/Surat Keterangan Diterima di Universitas baik itu LoA Conditional (sudah diterima tapi masih ada syarat tertentu untuk bisa masuk kuliah) ataupun LoA Unconditional (sudah diterima dan tanpa syarat tertentu; tinggal masuk kuliah). Untuk upload LoA ketika mendaftar sifatnya sunnah, jadi kalau belum punya LoA juga boleh mendaftar;
8.      Sertifikat Toefl-ITP/iBT/TOEIC/IELTS (standar nilai minimal dan konversi nilai bisa dilihat di Buku Panduan Beasiswa LPDP);
9.      Surat Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba yang diperoleh dari Rumah Sakit milik Pemerintah (Bagi yang mau studi ke luar negeri harus ditambahkan Surat Bebas TBC);
10.   Formulir Pendaftaran yang bisa kita isi secara online setelah membuat akun di www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id
11.   Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang akan dibawa ketika kita wawancara.
12.   Esai Sukses Terbesar dalam Hidupku;
13.   Esai Kontribusiku untuk Indonesia (Apa yang sedang, sudah, dan akan kamu lakukan untuk komunitas/lembaga/masyarakat).   

Hal pertama yang saya lakukan adalah membuat akun di web LPDP. Mengisi kapan rencana intake kuliah, mendaftar beasiswa magister ataukah doktoral, mau studi di dalam negeri atau ke luar negeri, dst. Saya ingin melanjutkan studi magister jurusan Ilmu Susastra di Universitas Indonesia (UI). Universitas tujuan yang kita bidik sebaiknya merupakan Universitas yang ada dalam daftar LPDP, tetapi apabila universitas tujuan kita tidak ada dalam list LPDP dan kita mempunyai rekomendasi ataupun keterangan bahwa univ tersebut memang bagus dalam konsentrasi studi kita, LPDP akan memperbolehkan. Setelah mengisi ini-itu untuk kelengkapan data diri kita, baru lah masuk ke pengisian formulir beasiswa.

Data-data yang kita input dalam formulir beasiswa sebaiknya dapat dipertanggungjawabkan ke-valid-an-nya dan dapat dibuktikan dengan dokumen-dokumen penunjang seperti sertifikat prestasi, surat tugas/delegasi, surat keterangan, atau dokumen sejenisnya. Jangan coba-coba untuk memasukkan informasi fiktif dalam formulir tersebut, karena akan ketahuan ketika seleksi wawancara nanti. Lagipula, jika di awal sudah dinodai dengan kepalsuan/kecurangan hasilnya nanti akan kurang afdhol. Jadi, lebih baik isi saja dengan jujur, apa adanya, dan tanpa kepalsuan. Ketika menginput data-data dalam formulir, saya sempat tersendat di bagian “Sertifikat Bahasa Asing”. Jieengg..jeengg..jengg... Karena saya ingin melanjutkan studi di dalam negeri, dan dengan bermodal skill bahasa Inggris yang pas-pas-an, Toefl-ITP adalah jenis tes bahasa Inggris yang paling memungkinkan untuk ditaklukkan dibandingkan iBT apalagi IELTS (saya tidak bilang paling mudah ya, hanya paling mungkin bagi saya).

Sertifikat Toefl yang dapat digunakan untuk mendaftar beasiswa LPDP ini adalah sertifikat yang dikeluarkan ETS (untuk sertifikat bahasa Inggris) atau dengan kata lain lembaga yang memiliki standar internasional. Kalau sertifikat bahasa Inggris yang dikeluarkan dari universitas kita sendiri yang digunakan untuk syarat wisuda (di Unair namanya ELPT misalnya), tentu saja tidak bisa digunakan. Standar nilai minimal Toefl-ITP yang diminta LPDP adalah 500 (bagi yang lanjut kuliah di dalam negeri) dan 550 (bagi yang ingin ke luar negeri). Beberapa Pusat Bahasa di Surabaya yang menyediakan tes Toefl-ITP setahu saya adalah Pusat Bahasa Unair di Kampus B, Pusat Bahasa ITS, Pusat Bahasa Unesa, dan UBAYA. Biaya tes di masing-masing tempat tentunya berbeda-beda.
Nah, perjalanan baru dimulai ketika saya mencoba menaklukkan Toefl-ITP ini.

Pertama kali tes Toefl-ITP di Unair pada bulan Oktober 2014. Dengan persiapan yang minim, tentu saja saya gagal mencapai nilai minimal 500 itu. Saya pun berniat lebih sungguh-sungguh dalam belajar dan siap tes di bulan berikutnya (karena kita hanya boleh mengikuti tes Toefl-ITP sebanyak 1x dalam satu bulan). Tes kedua pada bulan November 2014, saya kembali gagal. Tapi kita harus terus berjuang. Belajar dengan teman yang mahir bahasa Inggris, tidur ber-bantal-kan buku toefl yang tebalnya ngalahin kitab suci Sun-gokong, intinya semua usaha sudah saya lakukan (kecuali minta pensilnya didoain Kyai kayak jaman mau Unas SD; tentu saya tidak melakukannya). Singkat cerita, di tes ke-3 (Desember 2014) saya gagal, lalu tes ke-4 (Januari 2015) saya gagal lagi-lagi-dan lagi.

Akhirnya pada Februari 2015, saya berniat untuk mencari guru les Toefl untuk tes ke-5 di bulan Maret 2015. Selama satu bulan peng-gem-bleng-an soal demi soal Toefl saya jalani dengan tabah-ikhlas-dan penuh semangat. Tiba waktunya daftar Toefl-ITP tapi tidak kebagian tempat. Penting diingat, kita memang harus super-extra-cepat dalam mendaftar tes Toefl ITP ini karena biasanya setiap Pusat Bahasa hanya mengadakan tes ini satu bulan dua kali dan kuotanya selalu cepat penuh. Belum lagi, biasanya sertifikat Toefl-ITP dari ETS baru keluar 10 hari setelah kita melaksanakan tes sehingga kita harus benar-benar dapat memperhitungkan jarak waktu kita tes dengan deadline pendaftaran LPDP.

Setelah tes ke-5 (Maret 2015) dan berbekal cukup banyak ilmu daripada sebelumnya, ternyata hasil tes Toefl-ITP saya waktu itu adalah 497. Mengingat 5x kegagalan saya dalam tes tersebut, orangtua saya sempat melarang untuk melanjutkan mendaftar beasiswa ini, yang artinya saya juga harus mengurungkan niat untuk lanjut S2. Tetapi, hati saya berkata bahwa saya harus terus mencoba dan jangan pernah berhenti di tengah jalan (Masa’ menyerah hanya gara-gara selembar sertifikat Toefl? Padahal semua dokumen untuk mendaftar, termasuk riset-riset, rencana studi, esai-esai yang sudah disiapkan sudah jadi). Setelah melalui proses lobi-lobi-manis kepada orangtua, akhirnya yang muncul justru ultimatum: Jika pada tes ke-6 (April 2015) nanti saya tetap gagal, saya harus berhenti dan mengubur niat S2 dalam waktu dekat. Setelah meyakinkan mereka, saya pun mendaftar untuk tes Toefl ke-6 yang tanggal pelaksanaannya berdekatan dengan tes SIMAK-UI pada saat itu. Jadi, saya harus mengikuti tes Toefl-ITP pada pagi hari, dan di siang harinya saya harus berangkat ke Jakarta untuk keesokan harinya mengikuti tes SIMAK-UI. Alhamdulillah, justru pada tes ke-6 itu saya berhasil mencapai nilai lebih dari 500.

Namun, jalan yang saya lalui belum semudah itu. Sertifikat Toefl-ITP yang harusnya bisa segera saya upload untuk memenuhi formulir pendaftaran dan harusnya saya bisa mendaftar di periode 2 th.2015, tetapi akhirnya harus batal daftar lagi karena sertifikat Toefl-ITP waktu itu terlambat dikirim karena masalah teknis dari IIEF Jakarta (pusat perwakilan ETS di Indonesia) Lagi-lagi hanya karena selembar sertifikat Toefl. Tetapi apapun yang terjadi, kita harus bisa menerimanya dengan lapangdada dan ikhlas. Akhirnya saya mendaftar LPDP program magister dalam negeri di periode 3, di mana periode 3 ini ada sistem baru dan juga tambahan tes On The Spot Essay Writing.

Setelah mengisi formulir dan melengkapi upload dokumen-dokumen, akhirnya saya bisa submit. Data-data yang sudah kita submit tidak bisa dihapus maupun dibatalkan. Jadi, jika ada dokumen yang belum lengkap atau kita anggap belum saklek jangan terburu-buru untuk melakukan submit. Saya mengisi formulir ini pun secara bertahap. Selain tersendat karena sertifikat toefl, saya juga melakukan editting beberapa kali untuk “Rencana Studi”, “Esai Sukses Terbesar”, dan “Esai Kontribusiku bagi Indonesia”. Ketiga esai tersebut akan saya ceritakan dalam Cerita LPDP Part-2.

Ketika dokumen-dokumen tersebut telah ter-submit maka secara otomatis langsung disimpan LPDP. Jika terpaksa melakukan submit di hari terakhir deadline, usahakan sebelum pukul 17.00 supaya jika terjadi eror dengan sistemnya, masih bisa menghubungi Humas LPDP via telepon untuk membantu mengatasinya. Jika submit yang kita lakukan sukses, kita akan menerima email notifikasi dari LPDP.  Dokumen-dokumen tersebut kemudian akan diseleksi dalam tahap “Seleksi Administratif”. Ini adalah seleksi tahap I.  

Pihak LPDP biasanya akan memberitahu kita melalui SMS dan email jika kita telah lulus seleksi administratif. Namun, sebelum pengumuman saya selalu rajin mengecek email dan akun LPDP saya terutama di bagian “Status” karena pengumuman apapun biasanya juga diberitahukan di akun kita pada bagian “Status” tersebut. Hanya peserta yang lulus seleksi administratif yang dapat mengikuti seleksi selanjutnya, yaitu seleksi substantif yang terdiri dari On the Spot Essay Writing, LGD, dan Wawancara.        

Nah, ada kejadian ajaib pada akun saya sebelum pengumuman seleksi administratif tiba. Ketika saya mengecek akun, tiba-tiba saja seemuuaa dokumen yang berhasil saya upload dan isian formulir yang berhasil saya input, tiba-tiba musnah. Padahal sebelumnya saya sudah mendapat email notifikasi dari LPDP bahwa submit yang saya lakukan berhasil dan dokumen saya sudah disimpan LPDP. Melihat “Status Pendaftaran” di akun saya yang tiba-tiba berubah menjadi: Anda belum melakukan pendaftaran dan semua dokumen raib begitu saja, di situ saya merasa sedih: cobaan apalagi ini? Dan langsung cuss hubungi humas LPDP. Setelah melalui proses dan negosiasi, akhirnya saya diizinkan untuk men-submit ulang seluruh dokumen yang sebelumnya sudah ter-submit. Alhamdulillah ketika hari pengumuman seleksi administratif tiba, dokumen-dokumen tersebut lulus seleksi tahap I (Bersambung ke Cerita LPDP Part-3). 

57 komentar:

Sandra Zagita mengatakan...

Mba Adelia.. Mau tanya.. Sebagaimana yg tercantum di booklet LPDP, bahwa perkuliahan dimulai 6 bulan setelah proses seleksi yg kita lakukan. Bagaimana memprediksi tanggal SIMAK UI jika kita belum mendapatkan jadwal Ujian SIMAK tersebut?

Adelia Savitri mengatakan...

Dear, Sandra Zagita.
Jarak 6 bulan itu terhitung dari bulan deadline akhir submit dokumen seleksi administrasi menuju ke bulan dimulainya perkuliahan, bukan dilaksanakannya ujian masuk UI/ SIMAK-UI.
CONTOH, deadline terakhir pendaftaran LPDP adalah bulan Januari, maka perkuliahan yang dapat kita ambil adalah bulan Juli. Tetapi biasanya di UI periode perkuliahan dimulai bulan September (untuk periode masuk semester gasal) dan Februari (untuk periode masuk semester genap).
Untuk pelaksanaan SIMAK-UI, mengamati pola yang ada, biasanya untuk masuk perkuliahan September ada 2 gelombang, yaitu sekitar bulan April (gel.1) dan bulan Juli (gel.2), sedangkan untuk masuk perkuliahan Februari biasanya tes dilaksanakan pada bulan November. Tetapi untuk lebih jelasnya, silahkan mengunjungi https://penerimaan.ui.ac.id/

Unknown mengatakan...

Maaf mba untk persyaratan toeflx itu harus di lembaga tertentu atau bisa yah di ptn yg ada pusat bahasanya ?

Adelia Savitri mengatakan...

Dear Jumriani megarezky,
untuk syarat sertifikat bahasa (baik itu Toefl ITP, TOEIC, Toefl iBT, ataupun IELTS) harus sertifikat bahasa yang dikeluarkan oleh ETS yang berstandar internasional, bukan sertifikat yang dikeluarkan PTN. Biasanya pusat bahasa di beberapa PTN sudah ada yang bekerja sama dengan perwakilan ETS di Indonesia, sehingga kita bisa mengikuti Toefl ITP test di pusat bahasa PTN tersebut. Saran saya, mohon ditanyakan saja ke pusat bahasa di PTN-nya, apakah menyediakan program tes Toefl ITP atau pun TOEIC yang bersertifikat ETS atau tidak.

Unknown mengatakan...

Maaf mba sy mau tanya sy sudah baca panduan daftar beasiswa afirmasi lpdp disitu sy lihat salah satu dokumen yg harus diupload adalah transkrip nilai sd nah maslhnya transkrip nilai sd sy hilang wktu sy pindah rumah jadi sebaiknya gimana ya mbak?

dakwah islam mengatakan...

Mohon tanya, saya ingin juga melanjutkan s2 dalam negri melalui beasiswa lpdp , yang saya baca2 yang lebih sukses di terima yang sudah punya LoA , yang saya tanyakan , ketika saya daftar di univ dan saya di terima , biasanya terus harus membayar biaya kuliah, padahal saya hanya mengandalkan beasiswa misal lpdp sedang dalam proses dan belum tentu diterima beasiswanya , itu bagaimana ya?

dakwah islam mengatakan...

Mohon tanya, saya berkeinginan ambil s2 melalui beasiswa lpdp, yang saya baca kebanyakan yang sukses yang sudah dapat LoA , misal saya mendaftar s2 di univ dan saya diterima , biasanya kan harus bayar biaya kuliah, padahal saya hanya mengandalkan beasiswa lpdp ini , itu bagaimana ya? Apa saya daftar beasiswa lpdp dulu , dan kalau lolos baru cari univ, ttp yg menjadi bingung katanya yg lebih prioritas yang telah dapat LoA , terima kasih sebelumnya

Unknown mengatakan...

Maaf mba saya mau nanya, berhubung jadwal tahun 2016 belum keluar juga , apakah dulu tahun 2015 jadwalnya keluar mepet dengan batas akhir ? Karena saya belum mengambil tes toefl takutnya mepet .. Jadwalnya apa keluarnya dadakan ya mbak untuk gelombang pertama ? Terimakasih ..

Unknown mengatakan...

setiap saya membuat akun terjadi eror , itu kenapa ya?

Adelia Savitri mengatakan...

Tidak perlu khawatir jika belum punya LoA akan kecil peluang diterimanya, karena ada juga beberapa teman yg sudah punya LoA tapi tidak diterima Lpdp. Bagi Lpdp yang paling penting adalah keyakinan untuk benar-benar melanjutkan studi dan berkontribusi untuk masyarakat.
Jika ingun mendapat LoA dulu baru daftar Lpdp, juga tidak apa-apa. Beberapa universitas memiliki kebijakan tunda registrasi/tunda kuliah. Jadi, setelah kita dapat LoA, bisa tidak langsung masuk kuliah, tapi menunggu semester ajaran baru berikutnya selagi mengikuti seleksi Lpdp. Tapi tidak semua kampus memiliki kebijakan tunda kuliah/differ.
Demikian infonya.

Deo08 mengatakan...

slmt malam mba adelia savitri,,
salam kenal dari saya nico. saya senang dengan cerita perjuangan pengalamannya ikut seleksi beasiswa lpdp, sangat membantu.
saya mau bertanya mba adelia, di part.1 cerita mba, ikut gelombang/ batch 3 ya. pertanyaan pertama, untuk mengisi kolom kapan rencana intake kuliah itu berdasarkan kapan mba adelia mau kuliah (tahun nya) artinya diisi sendiri atau mengikuti jadwal seleksi penerimaan dikampus yang dituju? karna saya juga ingin ikut seleksi batch 3 skr (tahun ini, 2016).
yang kedua, jika intake itu 1thn dan saya mendaftar batch 3 skr, apakah mungkin jika saya dapat kuliah tahun depan takutnya perhitungan intake saya keliru dan lebih dari 1tahun krn biasanya univ.DN, pengumuman penerimaan mahasiswa bulan juli.
terima kasih

Adelia Savitri mengatakan...

Halo Nicholas,
1. Tgl dan bulan intake kuliah harus diisi sesuai dengan jadwal perkuliahan di universitas tujuan.
2. Ada waktu satu tahun utk berburu LoA dihitung dari bulan ketika kita diterima. Contoh: diterima Lpdp bln Juni 2016, berarti batas maksimal diterima di Univ. pd Juni 2017.

Adelia Savitri mengatakan...

Pengumuman diterima di Univ DN tidak selalu Juli, tetapi ada juga yg Mei.

Utazolic mengatakan...

Selamat malam mbak delia.

Pengalaman yang menarik, jika boleh saya izin bertanya. Berapakah uang saku bagi awardee LPDP yang melanjutkan S2 di dalam negeri? Apakah sama dengan aturan dikti? Terima Kasih

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum mba Adelia Savitri.

Mba, aku mau sharing donk. Boleh emai ke aku yasminealbanna89@gmail.com. Terimakasih mba :)

Unknown mengatakan...

Dear mba Savitri,

Assalamualaikum warrahmatullah .. salam kenal mba savitri.
Izin bertanya, dri tulisan mba diatas menyebutkan bahwa sanya mba juga ikut tes SIMAK UI. Apakah mba juga menunda masuk kuliah(register)karena pengumuman kelulusan SIMAK UI dan proses seleksi beasiswa LDPD ada jarak waktu yang tidak sedikit. Bagaimana cara mba mengatasi hal ini?
Mohon jawaban dan arahan mba Adel dalam hal ini. Jika berkenan dapat di reply ke yasminealbanna89@gmail.com.
Atas perhatian dan bantuan mba saya haturkan Jazakillah hairan khasir.

Salam

Adelia Savitri mengatakan...

Biaya hidup (living allowance) disesuaikan dengan UMR setiap kota tempat tujuan studi.

Adelia Savitri mengatakan...

Iya Arif, saya mengajukan tunda kuliah ke kampus.
mekanismenya kita kirim saja surat permohonan tunda kuliah ke fakultas. Nanti dari fakultas akan dibuatkan surat defer yg ditujukan ke Direktorat Pendidikan.
Kalo sudah mendapat izin dari Dirpen, kita boleh ikut registrasi ulang di smster berikutnya (sesuai tunda kuliah kita)

admin mengatakan...

Halo Kak Adelia, terimakasih infonya.

Kalau boleh berbagi info, untuk rekan-rekan lainnya yang mungkin berminat: teman-teman bisa berlatih menghadapi TOEFL iBT dengan cara mengikuti tes prediksi / simulasi / try-out TOEFL online di ProfTOEFL.

Teman-teman bisa ambil tes prediksi TOEFL iBT, beserta skor, identifikasi kelemahan dan saran untuk meningkatkan skormu. Sesuai tes yang asli, ini online jadi bisa diambil kapan saja dan dimana saja. Tim ahli kami terdiri dari native speaker dan kakak-kakak yang sedang ambil s2/s3 di Oxford University.

Caranya gampang, bisa klik disini: http://proftoefl.com/daftar-tryout-tes-toefl-online

Semoga sukses ya!

Adelia Savitri mengatakan...

Terima kasih infonya. Semoga bermanfaat bagi semuanya yg sedang mempersiapkan Toefl.

zzz mengatakan...

halo mbak adelia saya saat ini sudah diterima di UI dan mulai berkuliah bulan sept. saya ingin mendaftar beasiswa lpdp dalam negeri apakah masih bisa untuk batch 3?mengingat saya sudah mau mulai berkuliah bulan sept.kalau saya defer hanya bisa ke tahun depan buat september 2017. Selain itu juga uang kuliah di semester pertama telah dibayar. menurut mbak adelia gimana?mohon pencerahannya mbak

Adelia Savitri mengatakan...

Dear zzz
Jarak antara pengumpulan berkas akhir (Juli utk periode 3) dengan waktu kuliah minimal paling cepat harus 6 bulan.
Sekadar informasi, perkuliahan UI utk semester baru ini dimulai 29 Agustus 2016 berdasarkan jadwal kalender akademik 2016.

Jadi, setau saya tidak bisa daftar Lpdp periode 3 utk masuk kuliah smt. ini (29 Agustus '16) karena jaraknya dengan batas akhir pendaftaran Lpdp kurang dari 6 bulan.
Jika masih ragu, silakan berkonsultasi dengan CSO Lpdp melalui telpon yg tertera di web Lpdp (saran: telponnya pagi aja).

Feby mengatakan...

Mbak...saya daftar ke ilmu susastra UI jg...tapi tidak lolos lpdp. Namun saya tetap ingin kuliah di sana. Berhubung ltr blkg pndidikan saya arsitektur, saya pengen nanya2 soal kuliah ilmu susastra ui....kalo boleh saya minta alamat emailnya...atau mbak boleh kontak ke alamat email saya: juffrouw_fe@yahoo.com...makasih banyak sebelumnya

Feby mengatakan...

Mbak...saya daftar ke ilmu susastra UI jg...tapi tidak lolos lpdp. Namun saya tetap ingin kuliah di sana. Berhubung ltr blkg pndidikan saya arsitektur, saya pengen nanya2 soal kuliah ilmu susastra ui....kalo boleh saya minta alamat emailnya...atau mbak boleh kontak ke alamat email saya: juffrouw_fe@yahoo.com...makasih banyak sebelumnya

Adelia Savitri mengatakan...

Halo Feby, saya sudah kontak by email ya. Silakan cek email.

D'Health mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
cha2netrallizer.blogger.com mengatakan...

Mbak, contoh loa ui gimana ya? :)
Saya udah lolos, tapo bingung LOA nya yang mana..

Adelia Savitri mengatakan...

LoA UI berupa pengumuman lolos Simak yg ada di akun PMB UI kita.. dsitu ada pilihan untuk unduh file pengumuman dalam format pdf.
Kalo ingin dapat yg ada stempel dan ttd ketua PMB UI, bisa menghubungi kontak panitia PMB UI. Bentuknya tapi sama dgn tampilan pengumuman di web itu hanya saja ada stempelnya dari PMB.

Unknown mengatakan...

Mbak adel, saya mau nanya, kalo untuk dapat LOA UI gmn caranya y mbak? Atau harus ya ke univnya langsung utk ikut serangkaian test? Soalx ad tmn yg dftr IPB tp katax dftrx via online dan ud d trm. Mohon penjelasanx mbak adel.. terima kasih

Adelia Savitri mengatakan...

Halo Siska,
Utk setiap universitas memang beda2 kebijakan. Tapi kalo di UI, utk dapat LoA harus lulus tes tulis SIMAK-UI dulu.

Adelia Savitri mengatakan...

Halo Siska,
Utk setiap universitas memang beda2 kebijakan. Tapi kalo di UI, utk dapat LoA harus lulus tes tulis SIMAK-UI dulu.

Unknown mengatakan...

Halo kak Adelia, aku punya beberapa pertanyaan:
1. Untuk dapat LOA, baik universitas dalam negeri maupun luar negeri apakah harus terlebih dulu daftar dan lolos test masuk? terimakasih sebelumnya.

Unknown mengatakan...

halo kak adelia. saya mau bertanya nih. untuk periode pendaftaran LPDP itu selama setahun ad berapa kali ya mbak? terus untuk setia periode itu awal dan akhir pendaftarannya bulan berapa ya mbak? terimaksih banyak mbak

fatimah azzahra mengatakan...

Mba adelia, saya mau tanya, saat ini saya lolos simak ui jutusan manajeman keuangan dan ingin mendaftar lpdp. Saya harus kemana ya untuk mengurus surat tunda perkuliahan ?

Cesar mengatakan...

Mba adelia saya mau tanya kan saya daftar akun lpdp ttpi email saya keliru..kalau mau bikin lg bsa g y mb atau dpt ksmptn lg g y

Cesar mengatakan...

Mba adelia saya mau tanya kan saya daftar akun lpdp ttpi email saya keliru..kalau mau bikin lg bsa g y mb atau dpt ksmptn lg g y

lolipop candy mengatakan...

Mba.. saya mau tanya.. saya jg sdh 2 kali ga lolos ept.. bukan itp.. saya ingin tanya.. untuk kursus sebulan penggemblengan yg mba ceritakan itu dmna dan apakah intensif. terimakasih.

Unknown mengatakan...

Salam,
adel bisa di infokan selain di unair dan ptn di sby, ada tmpt utk cari sertifikat toefl yg di akui ets gak ya... jdwal tes toefl d ptn skrg tdk ada yg weekend... sdgkn weekend selalu kerja ini ada jg jdwalnya di ypia. Tpi tdk tau jg di akui apa gak sertf dari ypia ini.

Adelia Savitri mengatakan...

Sebenarnya tidak ada kursus untuk ITP sebulan.
Penggemblengan yang saya ikuti dari relasi teman saja.

Adelia Savitri mengatakan...

Di UBAYA ada.
Coba saja dicari info kontak pusat bahasa UBAYA.

Adelia Savitri mengatakan...

Hubungi pihak akademik fakultas terlebih dahulu. Baru akan disambungkan ke Direktorat Pendidikan di rektorat.

Adelia Savitri mengatakan...

Hubungi pihak akademik fakultas.
Nanti akan diarahkan untuk membuat surat tunda kuliah.
Baru kemudian surat tsb disampaikan ke Direktorat Pendidikan di rektorat.
Lebih teknisnya akan diarahkan oleh pihak akademik fakultas, atau bisa juga pihak program studi.

Adelia Savitri mengatakan...

Tentu saja.
LoA adalah keterangan bahwa kamu sudah diterima di universitas itu.

daily fendy's mengatakan...

mantap memang suatu hasil butuh proses panjang

Unknown mengatakan...

Mba Adelia, saat melengkapi informasi lainnya di akun lpdp, yang bagian
1. Pengalaman riset
2. Karya ilmiah
3. Penghargaan
Jika ketiga'y kita belum memiliki apakah tetap bisa untuk mendaftar lpdp???

Adelia Savitri mengatakan...

Halo Shofiyah,
Poin-poin tersebut memang sebaiknya diisi, meskipun jika belum memiliki penghargaan apa pun, tetap bisa saja mendaftar.
Mengenai pengalaman riset, saya rasa semua mahasiswa harusnya pernah melakukan riset ketika kuliah (setidaknya ketika S-1, skripsi merupakan hasil riset juga kan?)
.
Karya ilmiah pun bisa juga dicantumkan makalah-makalah tugas kuliah yang pernah kita buat.
Saya rasa setiap mahasiswa pasti pernah menulis karya ilmiah (setidaknya paper yang kita kumpulkan untuk tugas kuliah juga termasuk karya ilmiah).

Mengenai penghargaan, jika memang tidak ada tidak perlu diisi.
Tapi beberapa teman ada yg mengisi penghargaan ketika SMA, bahkan SMP (jika ada).

Demikian infonya. Terima kasih sudah mampir ke blog saya.

Unknown mengatakan...

dear mba adelia,
untuk S2 UI Apakah LoA cukup dinyatakan jika lulus SIMAK saja atau surat rekomendasi profesor jg wajib disertakan untuk memperoleh easiswa LPDP?

Adelia Savitri mengatakan...

LoA dan surat rekomendasi adalah dua hal yg berbeda.
Keduanya diperlukan untuk mendaftar beasiswa LPDP.
LoA jika di UI bisa didapat dari panitia Penerimaan Mhsiswa Baru (PMB) jika sudah dinyatakan lolos ujian masuk.

Sementara, surat rekomendasi bisa didapatkan dari Prof atau dosen2 lain yg mengenal kita dg baik.

Unknown mengatakan...

Butuh IELTS 7.5 untuk beasiswa keluar negeri + aneka kebutuhan lain

Future school of english, yang memiliki program GARANSI 7.5, mencari 100 kandidat untuk dididik secara GRATIS untuk mencapai IELTS 7.5 + digaji, sebagai duta & project percontohan.

Syarat:
Min 16 tahun - tidak terbatas
Mau mengalokasikan 6-10 jam/minggu untuk bekerja part time memasarkan kursus IELTS melalui sosial media/lainnya
Mau berkomitmen untuk belajar dengan sungguh sungguhdemi mencapai IELTS 7.5.

Tersedia 100 beasiswa 100% untuk mencapai IELTS 7.5, bagi mereka yang serius belajar dan mau mengejar beasiswa keluar negeri + aneka keperluan lainnya.

Lokasi: Kelapa gading, jelambar dan harapan indah.
Info: 08787 8787 190

Nur Ayu Rizkiyatul Ma'rifah mengatakan...

Assalamualaikum mb adelia..
Untuk mendaftar beasiswa lpdp di Ui. Sebaiknya apakah sudah dinyatakan lulus seleksi masuk UI. Atau tunggu dapat beasiswa Lpdp dulu baru nanti daftar di Ui ? Makasih mba

Adelia Savitri mengatakan...

Dear, Nur Ayu
Seperti yang sudah saya tulis dalam blog ini, untuk mendaftar beasiswa LPDP, tidak harus mempunyai LoA dari kampus tujuan terlebih dahulu. Artinya, boleh mendaftar beasiswa LPDP dulu, baru mendaftar seleksi Ujian Masuk di UI, atau sebalikny juga boleh. Tergantung dari timeline antara pendaftaran beasiswa, dan timing waktu masuk kuliah. Jarak waktu keduanya harus dipertimbangkan. Demikian semoga membantu.

Granita Ghassini mengatakan...

Hallo kak, perkenalkan aku Nena.
Bila berkenan, boleh aku melihat contoh essay kaka untuk seleksi administrasi?
Kalo berkenan, bisa kirim ke granitaghassini@yahoo.co.id

Terimakasih kak. Semoga sukses selalu.

Granita Ghassini mengatakan...

Hallo kak, perkenalkan aku Nena.
Bila berkenan, boleh aku melihat contoh essay kaka untuk seleksi administrasi?
Kalo berkenan, bisa kirim ke granitaghassini@yahoo.co.id

Terimakasih kak. Semoga sukses selalu.

Nursita Afifah mengatakan...

Assalamualaikum Mba Adel.. Terima kasih sudah berbagi inspirasi dan informasi di sini. Untuk pengajuan tunda kuliah, kita menulis keterangan atau sebab pengajuan penundaannya seperti apa ya Mba, jika akan mengikuti seleksi beasiswa? Terima kasih, mohon informasinya. Semoga Mba Adel berkenan menjawab di sini atau ke e-mail nuraafif1616@gmail.com

Nursita Afifah mengatakan...

Assalamualaikum Mba Adel.. Terima kasih sudah berbagi inspirasi dan informasi di sini. Untuk pengajuan tunda kuliah, kita menulis keterangan atau sebab pengajuan penundaannya seperti apa ya Mba, jika akan mengikuti seleksi beasiswa? Terima kasih, mohon informasinya. Semoga Mba Adel berkenan menjawab di sini atau ke e-mail nuraafif1616@gmail.com

Paradila Sandi mengatakan...

Izin kak, saya Dila dari Padang, saat ini sedang ikut seleksi LPDP tujuan UI dan IPB. Saya mau tanya soal LoA. Kebanyakan kawan2 saat ini ngurus LoA atau ikut Simak, kalau saya tunggu setelah lulus LPDP dulu baru ikut Simak, kira2 gapapa lah kak.? Atau memang harus ikut Simak sebelum pengumuman lulus LPDP.?

Adelia Savitri mengatakan...

Waalaikumsalam Vita. Untuk batas waktu tunda kuliah maksimal 2 semester/1 tahun. Tidak ada sistem blacklist. Kalau saat waktu yg seharusnya masuk kuliah tetapi tidak mengajukan permohonan aktivasi nomor mahasiswa (ketika mau masuk), maka otomatis gugur.

Posting Komentar

 
;